Selasa, 31 Juli 2012

Media pemeliharaan ikan hias air tawar

Air atau media pemeliharaan merupakan faktor utama untuk kehidupan ikan. Kualitasnya menentukan kesehatan maupun pertumbuhan ikan, bahkan kualitas seperti warna ikan. Secara alami, air merupakan pelarut yang sangat baik sehingga hampir semua material dapat larut didalamnya. Adapun berbagai material dapat larut di dalamnya.

Adapun material terlarut dalam air adalah:
  1. Berbagai gas seperti iksigen (O2), karbondioksida (CO2), nitrit (NO2), nitrat (NO3), sulfida (H2S), dan methan
  2. Berbagai mineral seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), besi (Fe), seng (Zn), serta mineral bentuk ion atau molekul organik maupun anorganik.
  3. material organik terlarut seperti gula, lemak, asam dan vitamin.
  4. material anorganik seperti lumpur dan tanah liat
  5. material biologis seperti bakteri, jamur, virus, zooplankton dan fitoplankton

Senin, 30 Juli 2012

Peralatan untuk pemeliharaan ikan hias

Dalam pemeliharaan ikan hias diperlukan peralatan seperti selang, seser atau serokan, ember dan mangkok. Kebersihan alat-alat tersebut harus selalu dijaga agar tidak menjadi sarana berkembangnya bibit penyakit. Penyimpanannya pun harus memperhatikan kemudahan memperolehnya. Selang-selang untuk penyifonan dan seser harus digantung setelah digunakan agar air didalamnya cepat kering.

Peralatan bekas untuk ikan sakit harus dipisahkan.Sebelum disimpan, peraltan tersebut harus direndam atau dicuci dalam larutan PK atau larutan kaporit. setalah itu, peraltan tersebut harus dijemur agar bibit penyakit tersebut bisa mati

Minggu, 29 Juli 2012

Wadah untuk pemeliharaan ikan hias

Selain bak, kolam ataupun akuarium, ikan dapat dipelihara dalam paso, bak plastik, maupun tangki fiberglas. Tangki fiberglas atau bak plastik berkapasitas besar (250-1000 liter) digunakan untuk pemeliharaan puluhan ribu benih atau induk. tangki fibrglas sangat bagus dipakai dibanding kolam atau akuarium karena suhu didalam wadah tersebut relatif stabil.

Wadah lain yang dapat digunakan adalah botol bekas selai atau mineral. Wadah ini banyak digunakan terutama untuk pemeliharaan cupang karena ikan ini lebih baik dipelihara terpisah satu per satu. Tujuan pemeliharaan terpisah karena cupang senang berkelahi. Akibat perkelahian siripnya bisa rusak, bahkan ikan bisa mati.

Kolam dari kerangka bambu atau kayu berlapiskan plastik pun dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan hias. Harganya tidak mahal sehingga banyak petani menggunakannya. hasil yang diperoleh pun cukup bagus. Hanya saja, wadah ini rawan bocor dan bahan kerangkanya rentan terhadap rayap.

Terlepas dari berbagai macam wadah pemeliharaan tersebut, hal terpenting adalah pengelolaannya. Kebersihan wadah perlu diperhatikan. Untuk memudahkan pembersihan, saluran pembuangan harus diatur dengan baik. Penataan wadah pun harus memperhatikan faktor lalu lalang pekerja.

Sabtu, 28 Juli 2012

Akuarium untuk pemeliharaan ikan hias

Dibanding bak atau kolam. pemeliharaan ikan di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol secara teliti. Hanya saja daya tampung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak. Oleh karena itu, kalau ikan yang akan dipelihara banyak, dibutuhkan banyak akuarium. Walaupun banyak, untungsaja akuarium dapat ditata bersusun sehingga menghemat tempat.

Penggunaan akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih. Ini disebabkan akuarium mudah dibersihkan tanpa takut ikan akan ikut terbuang atau terganggu walaupun masih kecil. Dengan akuarium yang transparan menyebabkan ikan didalamnya bisa kelihatan. Ikan mati pun dapat segera kelihatan sehingga tindakan dini bisa segera dilakukan dan adanya hama bisa secepatnya diketahui.

Ukuran akuarium sangat bervariasi. namun, ukuran yang umum dipakai adalah 100 cm x 40 cm x 40 cm atau 90cm x 40 cm x 35 cm. Ketebalan kaca akuarium sekitar 5 mm. Untuk pemijahan dan penetsan telur ikan tetra, ukuran akuariumnya cukup 20 cm x 20 cm x 20 cm atau 20 cm x 20 cm x 25 cm dengan ketebalan kaca 3 mm. Penempatannya dapat disusun menjadi 2-3 tingkat. Penyusunan akuarium ini dilakukan pada rak besi atau kayu. Agar tidak mudah pecah, alas akuarium diberi styrofoam atau gabus putih.

Seperti halnya kolam, kebersihan akuarium pun sangat dianjurkan. Membersihkan akuarium cukup dengan menyedot atau menyifon air dalam akuarium hingga habis. Selanjutnya dinding dan dasarnya dilap atau digosok spons sampai bersih. Setelah itu, cuci sekali lagi dengan air bersih sebelum digunakan.

Jumat, 27 Juli 2012

Kolam atau bak semen untuk pemeliharaan ikan hias

Ukuran kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang mengatur ukuran maupun bentuknya. Umumnya kolam atau bak semen yang dimiliki petani ikan hias berada di pekarangan rumah sehingga ukuran maupun bentuknya terkadang disesuaikan dengan kuran dan bentuk lahan pekarangan. Demikian pula dengan bahan pembuat kolam, ada yang dari batako dan ada pula yang dari bata merah. Belum ada laporan tentang pengaruh perbedaan bahan ini terhadap kehidupan ikan.

Kebanyakan kolam berukuran 1 m x 1 m sampai 2 m x 3 m. Kedalamannya pun bervariasi dari 25-40 cm. Kedalaman kolam yang relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen dan sinar matahari dapat masuk sampai ke dasar kolam serta hemat air. kalau panas terik, ikan dalam kolam perlu diberi naungan berupa atap atau tanaman air.

Penggunaan kolam atau bak semen yang masih baru harus hati-hati. Selain bau semen kurang baik untuk ikan, pH airnya pun cepat naik akibat kikisan semen. Bahkan bisa terjadi keadaan sindroma kolam baru (new tank syndrome), yaitu cepatnya racun amonia dan nitrit terbentuk akibat belum tumbuhnya bakteri pengurai. Melihat kerugian tersebut, pencucian dan perendaman kolam baru perlu dilakukan. Kolam dicuci dengan air, lalu direndam air yang telah diberi batang pisang atau PK. Perendaman dilakukan selama 3-5 hari.

Bukan hanya pada kolam baru, kolam bekas ikan sakit pun harus diberi perlakuan pencucian dan perendaman. Setelah dicuci bersih, kolam direndam air PK atau formalin berkadar rendah, untuk mematikan sia bibit penyakit didalam kolam. Kalau perlu, kolam dijemur sampai kering. Saluran-saluran kolam diusahakan selalu bersih dan alirannya lancar. Biasanya endapan air tidak mengalir sangat rawan penyakit.

Lingkungan kolam pun sebaiknya dijaga agar bersih. Rumput-rumput jangan dibiarkan meninggi. Rumput yang tinggi dapat dijadikan media hidup dan berkembang biak bagi capung. Bila ada sampah, sebaiknya segera dibuang agar tidak masuk kolam.

Kamis, 26 Juli 2012

Pertumbuhan ikan merupakan kuci keberhasilan budi daya ikan hias air tawar

Cara pemeliharaan menentukan cepat lambatnya pertumbuhan ikan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan antara lain keturunan, pertumbuhan kelamin dan umur, serta kerentanan penyakit. Keturunan berhubungan dengan cara seleksi induk, yaitu induk yang bermutu tentu menghasilkan anakan yangbaik atau sebaliknya.

Pertumbuhan kelamin dan umur pun sangat berkaitan. Ada baiknya  pemeliharaan ikan pada beberapa jenis dipisahkan antara jantan danbetina. Hal ini untuk menghindari adanya gejala pematangan kelamin secara dini. Bisa saja ikan yang masih kecil sudah bertelur sehingga pertumbuhan badanya terhambat.

Kerentanan penyakit terkadang merupakan faktor keturunan dan tergantung jenis ikan. ada ikan yang tahan terhadap bakteri tetapi rentan terhadap jamur atau sebaliknya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang jenis ikan pun diperlukan untuk mengetahui setiap jenis penyakit yang sering  menyerang ikan tersebut. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit harus selslu disiapkan sebgai tindakan antisipasi bila timbul penyakit. Pada pemeliharaan ikan ini kualitas air, kepadtan ikan, serta jumlah dan kualitas pakan harus diperhatikan.

Kepadatan ikan sangat penting untuk kenyamanan hidup. Ikan yang terlalu padat dapat menimbulkan stres karena kualitas air cepat menjadi jelek. Bahkan, okisgen terlarut cepat habis. selain itu, pada ikan tertentu dapat terjadi gesekan antar ikan sehingga menimbulkan luka. Akibatnya, penampilan ikan menjadi jelek atau bahkan dapat menimbulkan kematian.

Jumlah dan kualitas pakan merupakan faktor penting. Bila pakannya terlalu sedikit, ikan akan  sukar tumbuh. sebaliknya bila terlalu banyak, kondisi air menjadi jelek, terutama pakan buatan. Pemberian pakan dengan frekuensi lebih sering dan jumlah yang tidak terlalu banyak akan lebih baik dibanding diberikan sekaligus dalam jumlah banyak.

Rabu, 25 Juli 2012

Kondisi benih penentu keberhasilan budi daya ikan hias

Larva yang proses metamorfosisnya sudah berakhir disebut benih. Bentuk badan dari benih mirip ikan. Untuk memelihara benih sebenarnya tidak sukar asalkan kualitas air tetap dijaga. makin besar benih maka makin tinggi  ketinggian airnya. Bila ada yang mati, benih tersebut harus secepatnya dibuang.

Kepadatan benih berpengaruh pada pertumbuhannya. Makin padat benih dalam suatu wadah, makin lambat pertumbuhannya. Usahakan benih yang dipelihara berukuran sama. Untuk itu, setiap kali dilakukan sortasi, yaitu ikan yang berukuran besar di pisahkan dengan ikan yang berukuran kecil, yang berkualitas baik dipisahkan dari yang jelek. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar ikan tidak saling berebutan pakan dan menghindari kanibalisme. benih yang sudah diseleksi dan akan dipindahkan ditampung dalam wadah terpisah. wadah tersebut sebaiknya sudah dilengkapi dengan aerasi agar benih tetap segar.

Pakan benih dapat berupa cacing, kutu air besar, atau pelet. pelet diberikan secara hati-hati agar vtidak cepat mengotori air. Jumlahnya pun sebaiknya secukupnya.

Selasa, 24 Juli 2012

Kondisi larva menentukan keberhasilan budi daya ikan hias

Larva yang baru menetas sangat peka terhadap lingkungan seperti suhu, sinar matahari, dan kualitas air. Untuk itu, sebaiknya larva diperlakukan secara hati-hati, terutama saat mengganti air. Penggantian air ini dilakukan setelah larva mulai berenang. Jumlah air yang diganti tidak lebih dari separo.  Terutama bila menggunakan obat anti jamur saat penetasan, airnya harus secepat mungkin dihilangkan dengan cara setiap hari diganti. Obat anti jamur seperti metil biru dalam kadar pekat yang berada dalam air kotor lebih dari seminggu akan bereaksi menjadi komponen kimia berbahaya bagi larva sehingga memepercepat naiknya amonia. Kualitas air ini harus terjaga, terutama suhunya antara 26-29 C yang umum untuk ikan-ikan tropis.

Pakan jangan terlambat diberikan ke larva. Larva yang kurang pakan akan mudah mati. beberapa jenis ikan yang kanibal malahan saling menggigit bila lapar sehingga cukup banyak larva yang mati. Masa kritis larva biasanya saat akhir metamorfosis atau saat tmbuhnya sirip.

Kolam untuk pemeliharaan larva yang memakai tanaman air biasanya terdapat banyak hama larva seperti kalajengking air dan larva capung. Hama ini senang hidup, tumbuh dan berkembang di akar tanaman air. Kalau air selalu bersih, hama akan enggan berkembang. Untuk itu, air kolam perlu sesering mungking diganti.

Penggantian air kolam memerlukan teknik tersendiri agar larva tidak ikut hanyut. Penggantian air dilakukan dengan membuka saluran pembuangan. Di mulut pembuangan sudah dilengkapi saringan halus. Bila larva akan dipindahkan, sebaiknya dilakukan 2-3 hari setelah larva mulai berenang dan sudah mulai makan biasanya mulai kuat. Memindahkannya saat pagi hari sebelum pemberian pakan. Pemindahan dilakukan dengan menyerok larva menggunakan mangkok atau sendok besar. Sebaiknya blarva tidak dikeluarkan dari air.

Senin, 23 Juli 2012

Kondisi telur dan penetasan dari ikan hias

Telur dari setiap jenis ikan berbeda, baik jumlah maupun ukurannya. Ikan yang besar seperti Catfish (pangasius), jumlah telurnya puluhan ribu butir. Sementara ikan tertentu seperti diskus, jumlah telurnya hanya puluhan sampai ratusan butir.

Telur berkualitas memiliki daya tetas yang tinggi. Biasanya telur berkualitas tampak dari warnanya yang kuning keabu-abuan dan jernih atau bening (tidak keruh). Setelah terbuahi, biasanya permukaan telur akan tampak licin karena pengaruh cairan sperma jantan.

Pengambilan telur dari wadah pemijahan ada berbagai cara, tergantung jenis ikan dan cara pemijahannya. Ikan yang memijah disarang telur dapat diambil bersama sarangnya untuk ditempatkan dalam wadah penetasan. Di usahakan pengangkatan sarang dilakukan secepatnya agar telur tidak terlalu lama diudara. Kalau memungkinkan, sarangnya tidak dikeluarkan dari air.

Sementara ikan yang telurnya diserakkan akan lebih baik bila induknya saja yang dipindahkan. Namun, tidak tertutup kemungkinan kalau telurnya diambil atau disifon ke wadah  penetasan. Penyifonan telur dilakukan dengan selang berukuran kecil dan cukup panjang. Usahakan aliran airnya dengan tekanan halus.

Untuk pemijahan buatan, biasanya telur dikeluarkan dari induknya dengan cara di stripping (mengurut perut induk). Telur yang keluar dari induk dimasukkan dalam wadah untuk dibuahi sperma jantan. Sperma jantan pun diambil dengan cara di stripping.

Wadah untuk penetasan telur dapat berupa akuarium atau kolam yang terlindung dari sinar matahai (teduh). Wadah harus bersih. Kalau perlu, wadah dicuci dengan larutan kalium permanganat (PK), lalu dibilas dengan air bersih. Usahakan wadah penetasan jangan dipindahkan sebelum telur menetas.

Air untuk penetasan harus bersih dan sudah diinapkan semalam. Untuk mencegah jamur, ke dalam air dapat ditambahkan metil biru (methyleen blue) 0,1-0,2 ppm. Ketinggian airnya 10-15 cm, cukup untuk larva berenang. Kalau wadahnya kecil, pemeberian aerasi dengan gelembung kecil dan halus sangat diperlukan.

Minggu, 22 Juli 2012

Cara perawatan dan pengelolaaan induk ikan hias

Merawat dan mengelola induk agar matang gonad atau siap berpijah atau bertelur dengan kualitas baik maka hal-hal berikut ini harus diperhatikan.
  •  Wadah Pemijahan.
        Wadah untuk memijahkan ikan sangat tergantung pda jenis dan sifat ikan. Ikan yang memijah dalam pasangan tentunya hanya memerlukan wadah berukuran kecil. Untuk ikan yang memijah secara masal, sebaiknya wadahnya cukup luas.
    Sebagai contoh, wadah untuk memijah bagi maanvis dapat berupa akuarium atau bak berukuran 30cm x 30 cm x 30 cm, neon tetra membutuhkan wadah berukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm, sedangkan oskar atau severum membutuhkan wadah berukuran 100 cm  x  40 cm x 40 cm. Wadah pemijahan ikan yang memijah secara masal tergantung dari jumlah ikannya. Makin banyak ikan, makin luas wadahnya.
  •  Sarang.
    Pesiapan sarang disesuaikan dengan jenis ikan dan sifat telurnya. Sarang merupakan tempat menempelnya telur ikan. Sarang dapat terbuat dari potongan paralon, tanaman air seperti enceng gondok, ataupun bbatu-batuan.
  •  Kualitas Air
    Induk dapat berpijah dengan baik kalau kualitas air tetap prima dan bersih. air yang prima menyebabkan telur tidak terkontaminasi dengan kotoran yang dapat menghambat penetasannya. Agar tetap prima, penggantian air harus secara rutin dilakukan dengan hati-hati jangan sampai menganggu induk. Pada beberapa jenis ikan seperti corydoras, penggantian air dapat merangsang terjadinya peneluran.

    Ketinggian atau kedalaman air pun harus diperhatiakn. Ketinggian air ini disesuaikan dengan ukuran dan jenis ikan. Misalnya, kedalaman air air untuk ikan platy sekitar 25 cm dan oscar sekitar 40 cm.
  •  Sinar Matahari
    Sinar matahari berpengaruh langsung terhadap suhu media. Menurut para pakar ikan, pengaruh sinar matahari terhadap pematangan gonad atau bertelurnya ikan sangat besar. Walaupun untuk ikan tropis, pengaruhnya tidak terlalu nyata.

    Berdasarkan musim memijah seperti ikan yang memijah pada musim penghujan, pengaruh pemendekan sinar matahariper hari dan penurunan suhu akan nyata terhadap ikan untuk bertelur. Sedangkan suhu yang tinggi berpengaruh terhadap kegagalan perkembangan embrio dalam telur sehingga banyak telur tidak menetas. agar suhu tidak terlalu tinggi dan sinar matahari tidak terlalu terik maka perlu adanya pelindung berupa atap ataupun tanaman air pada kolam terutama pada bak semen yang airnya dangkal.
  •  Kepadatan Induk
    Kepadatan induk dalam wadah pemeliharaan harus memadai agar ikan terhindar dari stress. tres pada ikan dapat mengurangi produksi dan kualitas telur. Menentukan perbandingan induk jantan an betina pada ikan yang berpijah dalam pasangan tidak sulit. Namun, pada ikan yang memijah secara masal, perbandingan jantan dan betina harus sesuai. Bila jantan terlalu banyak, akan ada banyak betina yang mati seperti pada jenis Tilapia dan puntius. sebaliknya.Kalau jantan terllau sedikit, jumlah telur yang dibuahi berkuarang.
  •  Pemeliharaan Induk
    Pemeliharaan induk jantan maupun betina perlu diperhatikan. Ada jenis ikan tertentu yang pemeliharaan jantan danbetinanya harus dipisahkan sebelum dipijahkan seperti cupang (betta sp)
  •  Pemberian Pakan
    Pemberian pakan harus cukup jumlah maupun kualitas. Biasanya induk diberi pakan khusus seperti jentik nyamuk (cuk), cacing darah (blooddworm), udang, maupun pelet. Dianjurkan induk tidak diberi pakan cacing sutera karena kadar lemaknya tinggi yang dapat mengurangi mutu atau kualitas telur pada beberapa jenis ikan.
  • Pemindahan Induk
    Memindahkan induk dari wadah pemeliharaan ke wadah pemijahan tentunya akan lebih mudah untuk ikan kecil dibanding dengan ikan besar. Untuk jenis ikan berukuran kecil dapat dipindahkan dengancara diserok. namun, diusahakan serokan tidak dikeluarkan dari air karena ikan kecil sering tidak tahan terlalu lama berada diluar air. Untuk itu, ikan dalam serokan diserok lagi dengan sendok besar atau mangkok kecil bersama sebagian airnya, lalu dipindahkan ke wadah pemijahan. Untuk jenis ikan berukuran besar, pemindahannya dengan menggunakan serokan besar. Namun, sebelumnya air dalam wadah pemeliharaan disurutkan dahulu.
  • Pemijahan Buatan
    Pemijahan buatan dilakukan dengan cara penyuntikan hormon. Ikan yang akan disuntik hormon sebaiknya dibius agar tidak berontak. kalau tidak dibius, ikan dapat dipegang dengan handuk atau lap halus dan matanya ditutup kain hingga tenang. lalu, dilakukan penyuntikan hormon.

    Kadar atau dosis hormon sebaiknya didasarkan pada penelitian para pakar. Pemberian hormon dengan kadar efektif akan diperoleh hasil optimal tanpa efek samping. Kadar terlalu rendah tidak memberikan hasil maksimal. sebaliknya, kadar terlalu tinggi, selain kurang ekonomis, dapat menimbulkan efek samping seperti arteriosclerosis (penyumbatan pembuluh darah) sehingga ikan mati.

    Kadar hormon yang dianjurkan adalah 0,5-1,0 ml/kg bobot ikan untuk preparat sintetis atau 4-10 mg/kg bobot ikan untuk ekstrak kelenjar hipofisa. Untuk lebih tepatnya, penggunaan hormon sebaiknya sesuai petunjuk para pakar atau dari pengalaman orang yang pernah mengerjakannya. Hal ini dikarenakan produk hormon biasanya sangat mahal sehingga perlu efiisiensi untuk mengurangi biaya.

Sabtu, 21 Juli 2012

Cara pemilihan induk ikan hias

Kondisi induk harus diperhatikan agar dipeeroleh jumlah dan mutu benih atau anakan yang baik. Kondisi induk ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:
  1. Umur dan Ukuran.
    Induk yang dipilih harus cukup umur dan ukuran. Biasanya ikan berkorelasi dengan umur. Makin tua ikan, ukurannya pun makin besar. Namun, ukuran ikan ini ada batas maksimumnya. walaupun sudah tua, bisa saja ukurannya tidak akan bertambah karena sudah berada pada batas maksimum.

    Kalau dipilih induk yang masih terlalu muda, selain telurnya belum cukup banyak, kematian larva dan benihnya akan sering dijumpai. Sebaliknya pemilihan induk yang terlalu tua, walaupun telurnya banyak, daya tetasnya biasanya kecil.

    Oleh karena itu, sebaliknya dipilih induk yang relatif lebih besar dari yang lain dalam satu kelompok ikan. Kelompok ikan tersebut harus seumur dan produktif. Dengan cara ini, keturunan yang di hasilkan akan memiliki pertumbuhan yang lebih baik.
  2. Kesehatan.
    Faktor kesehatan sangat penting diperhatikan pada ikan yang akan dijadikan induk. Ikan sakit sebaiknya tidak dipilih sebgai induk. Untuk itu, pilihlah ikan yang lincah, tidak cacat, sisik lengkap dan bagus, bentuk tubuh semppurna dan warna tubuh cemerlang. Diharapkan dari ikan yang demikian akan diperoleh anakan ikan yang berkualitas.
  3. Asal-usul keturunan
    Asal-usul keturunan ikan ini berkaitan dengan produktivitasnya. Ikan yang tidak diketahui asal-usulnya tak jarang memberikan keturunan yang kurang baik. bahkan, kualitas anakannya tidak sesuai dengan harpan.

    Untuk itu, sebaiknya induk jangan diambil dari keturunan satu induk, melainkan dari hasil persilangan dengan induk lain. Calon induknya pun sebaiknya dari pemeliharaan sendiri karena umurnya diketahui dengan jelas. Induk yang dibeli tidak diketahui umurnya karena terkadang penjualannya tidak mau menyebutkan umur ikan yang dibeli. Bahkan, terkadang ada pedagang menjual induk yang sudah tidak produktif.

Jumat, 20 Juli 2012

Cara budidaya ikan hias air tawar dengan pemilihan jenis ikan

Pemilihan jenis ikan air tawar yang ingin dibudidayakan itu sangat banyak. Pemilihan jenis ikan tergantung pada lahan yang tersedia, modal maupun keterampilan petani. Biasanya petani dengan modal cukup dan memiliki tenaga kerja terampil akan memelihara jenis ikan bernilai ekonomis tinggi. Ikan bernilai tinggi umumnya tingkat kesulitan penangkarannya pun tinggi sehingga perlu keterampilan tersendiri.

Secara umum, dari banyaknya jenis ikan yang dapat dibudidayakan tersebut, akan lebih mudah dipahami kalau dibagi menjadi beberapa kelompok sebgai berikut:
  1. Kelompok ikan berdasarkan makannya, terdiri atas:
    1. Pemakan Hewan atau binatang (karnivora)
    2. Pemakan tumbuhan (herbivora)
    3. Pemakan Segalanya (omnivora)
  2. Kelompok ikan berdasarkan sifat aktif saat mencari makan terdiri atas
    1. Nokturnal (pencari makan pada malam hari) seperti catfish da Cobitidae
    2. Diurnal (pencari makan pada siang hari) sepertiCyprinidae, Poecilidae dan Cichlidae
  3. Kelompok ikan berdasarkan tempat hidupnya terdiri atas:
    1. Senang loncat ketas permukaan air seperti panchax dan epiplatus
    2. Ditengah perairan seperti Characidae dancichlidae
    3. De dekat dasar perairan seperti Cobitidae dan cathfish
    4. Di dekat dasar perairan (senang di bebatuan atau diantara tanaman) seperti beberapa cichlidae
    5. Di dalam lubang seperti Anoptichtys jordani dan black ghost
  4. Kelompok ikan berdasarkan cara berkembang biak dapat dibedakan atas beberapa kelompok. Pengelompokkan ini sangat penting bagi pembudidaya karena sifat perkembangbiakan ikan tersebut, terutama pembenihan.
Ada tiga kelompok besr ikan berdasarkan cara berkembang biak, yaitu ikan yang mengeluarkan telurnya dan dibiarkan menetas sendiritanpa dijaga induknnya, ikan yang menjaga telurnya, dan ikan yang telurnya langsung berhubungan dengan salah satu induk.

Selain tiga kelompok tersebut, ada kelompok lain yang berkembang biakdengan bantuan pemijahan buatan atau stimulasi hormon karena sulit dipijahkan secara alami atau memijah sendiri. Kebanyakn ikan dalam kelompok ini masih belum atau kurang beradaptasi dengan lingkungan budi daya yang baru atau ikan liar (baru dibudidayakan). Beberapa contoh ikan dalam eklompok ini adalah bawal air tawar, balashark dan red finned shark.
 

Ikan Hias Air Tawar

Ikan hias air tawar merupakan komoditas perikanan air tawar yang saat ini banyak menghasilkan devisa. Nilai ekspornya sangat tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Setiap bulannya ada sekitar puluhan juta ekor ikan hias air tawar di ekspor ke mancanegara.

Saat ini ada ratusan jenis ikan hias air tawar dari berbagai pelosok dunia keluar masuk indonesia dan hampir 90% nya merupakan ikan tropis. Ikan-ikan tersebut merupakan ikan lokal maupun introduksi. Indonesia memang sangat beruntung karena memiliki iklim tropis sehingga ada banyak jenis ikan hias yang dapat di budidayakan.

JUmlah spesies atau jenis ikan hias air tawar yang beredar saat ini di pasaran dunia memang sangat banyak. Sekitar 240 jenisnya diproduksi di Indonesia, baik ikan hias tangkapan alam maupun budidaya. Peluang pasar terutama ekspor ke berbagai negara seperti Asia, Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Australia masih terbuka. Ini disebabkan karena eksportir Indonesia baru bisa mengisi 20% permintaan pasar ikan hias dunia. Dengan sekitar 60 eksportir saat ini, masihterbuka peluang bagi lebih dari 30 eksportir untuk dapat mengisi kekurangan pasokan ikan hias dunia.

Iklim Indonesia yang tropis sangat cocok untuk budidaya berbagai jenis ikan hias dan memungkinkan dapat berproduksi sepanjang tahun. Sumber daya alamnya pun mendukung, yaitu lahan masih luas, sumber air melimpah, dan pakan alami masih cukup banyak. Pembudidayaan tentunya tidak terlalu sulit karena ddukung oleh iklim Indonesia yang sesuai. Agar dapat lebih berhasil dalam membudidayakan ikan hias, diperlukan pengetahuan tentang tingkah laku ikan, pakan, serta beberapa faktor lain.

Faktor utama dalam pembudidayaan ikan hias air tawar adalah penijahannya. Agar pembudidayaan berhasil baik maka harus disiapkan dan diketahui dengan baik tentang sarana dan syarat pemijahannya. Ada sepuluh hal pokok yang perlu diketahui dan disiapkan dalam pemijahan, yaitu sebgai berikut:
  1. Induk Harus Sehat, kondisi baik, terpilih da umur sesuai
  2. Induk harus dalam pasangan yang cocok (rasio sex)
  3. Tempat harus cukup baik dan bersih
  4. Kondisi airnya harus esuai dengan kebutuhan dan jenis ikannya
  5. Sinar matahari harus cukup, jangan terlalu terik
  6. Oksigen harus cukup, jika perlu ditambah aerasi
  7. Sarang untuk peneluran harus tersedia seperti tanaman air, paralon dan batu
  8. Suhunya cocok
  9. Pakannya cukup
  10. Lokasi sebaiknya sepi dari lalulintas orang.
Dari kesepuluh hal pokok tersebut, beberapa diantarannya (terutama lingkungan untuk memijah) sangat tergnatung pada jenis ikan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang jenis ikan sangat diperlukan agar pembudidayaannya berhasil dengan baik.

Melihat prospeknya tersebut maka pemeliharaan ikan hias yang semula hanya ditekuni hobiis, kini juga sudah merupakan mata pencaharian banyak petani ikan. Ini disebabkan pembudidayaan ikan hias ini dapat memberikan nilai ekonomis walaupun hanya dilakukan dilahan sempit dengan jumlah air terbatas.

Kamis, 05 Juli 2012

Karbondioksida pada kolam ikan hias

Karbondioksida (CO2) merupakan hasil buangan dari semua jasad pada proses pernapasan. Dalam jumlah tertentu, gas ini dapat meracuni ikan. Biasanya ikan yang mempunyai naluri kuat akan menghindari daerah atau habitat yang kadar karbondioksidanya tinggi.

Hal ini dapat diperhatikan ari tingkah laku ikan yang seolah-olah  ingin keluar dari habitat yang kadar karbondioksidanya tinggi. Kadar karbondioksida ini pun mempengaruhi pH air menjadi asam.