Telur dari setiap jenis ikan berbeda, baik jumlah maupun ukurannya. Ikan yang besar seperti Catfish (pangasius), jumlah telurnya puluhan ribu butir. Sementara ikan tertentu seperti diskus, jumlah telurnya hanya puluhan sampai ratusan butir.
Telur berkualitas memiliki daya tetas yang tinggi. Biasanya telur berkualitas tampak dari warnanya yang kuning keabu-abuan dan jernih atau bening (tidak keruh). Setelah terbuahi, biasanya permukaan telur akan tampak licin karena pengaruh cairan sperma jantan.
Pengambilan telur dari wadah pemijahan ada berbagai cara, tergantung jenis ikan dan cara pemijahannya. Ikan yang memijah disarang telur dapat diambil bersama sarangnya untuk ditempatkan dalam wadah penetasan. Di usahakan pengangkatan sarang dilakukan secepatnya agar telur tidak terlalu lama diudara. Kalau memungkinkan, sarangnya tidak dikeluarkan dari air.
Sementara ikan yang telurnya diserakkan akan lebih baik bila induknya saja yang dipindahkan. Namun, tidak tertutup kemungkinan kalau telurnya diambil atau disifon ke wadah penetasan. Penyifonan telur dilakukan dengan selang berukuran kecil dan cukup panjang. Usahakan aliran airnya dengan tekanan halus.
Untuk pemijahan buatan, biasanya telur dikeluarkan dari induknya dengan cara di stripping (mengurut perut induk). Telur yang keluar dari induk dimasukkan dalam wadah untuk dibuahi sperma jantan. Sperma jantan pun diambil dengan cara di stripping.
Wadah untuk penetasan telur dapat berupa akuarium atau kolam yang terlindung dari sinar matahai (teduh). Wadah harus bersih. Kalau perlu, wadah dicuci dengan larutan kalium permanganat (PK), lalu dibilas dengan air bersih. Usahakan wadah penetasan jangan dipindahkan sebelum telur menetas.
Air untuk penetasan harus bersih dan sudah diinapkan semalam. Untuk mencegah jamur, ke dalam air dapat ditambahkan metil biru (methyleen blue) 0,1-0,2 ppm. Ketinggian airnya 10-15 cm, cukup untuk larva berenang. Kalau wadahnya kecil, pemeberian aerasi dengan gelembung kecil dan halus sangat diperlukan.